Subscribe Us

header ads

Sejarah Dzikir Jalalah Atau talqinul dzikir


Pada tahun 1937 Masehi  Al-Habib Abu Bakar bin Muhammad Assegaf datang ke Kwitang untuk menghadiri Maulid Akhir Khomis Awal Ashar  yang diselenggarakan di Masjid Kwitang  oleh Al-Habib Ali bin Abdurrohman Al-Habsyi.

Dikala acara akan disudahi Habib Ali meminta Habib Abu Bakar untuk memimpin Talqinudzikir , saat itu Habib Ali berkata kepada yang hadir:
"Kita akan dengar dan ikuti Talqinudzikir yang mana di mohon kepada seorang yang sama-sama kita cintai Al-Habib Abu Bakar dari kota Gresik  (Habib Ali menahan pembicaraannya, lalu terdengar suara tangis beliau sambil meneruskan bicaranya beliau berkata). Hadirin lihatlah , beliau punya wajah-wajah yang nampak akan Nur Cahaya Rosulullah Saw beruntung bagi kita atas kehadirannya". 

Lalu Habib Abu Bakar berdiri dan Habib Ali berdiri di sampingnya , kemudian Habib Abu Bakar memulai Talqinudzikir dengan perkataan:
"Orang Islam hidup dengan kalimat Laa ilaaha illallah, mati dengan kalimat Laa ilaaha illallah, selamat di