Subscribe Us

header ads

Kisah Guru Bangil Bertemu 40 Wali Allah yang Bersembunyi di Ampel

(◍•Ú¡•◍)❤
۩۞۝﷽۝۞۩
۞ اَللّٰÙ‡ُÙ…َّ صَÙ„ِّ ÙˆَسَÙ„ِّÙ…ْ ْعَÙ„َÙ‰ سَÙŠِّدِÙ†َا Ù…ُØ­َÙ…َّدٍ‎ ÙˆَعَÙ„َÙ‰ الِ سَÙŠِّدِÙ†َا Ù…ُØ­َÙ…َّدٍ ï·º ۞

🟢 ULAMA' NUSANTARA🟢
Guru Bangil (KH Syarwani Abdan Pasuruan) adalah Gurunya KH. Muhammad Zaini bin Abdul Ghoni atau yang masyhur dengan panggilan Abah Guru Sekumpul. Setiap tahun ketika haul Guru Bangil, ramai Masyarakat Banjar Kalimantan Selatan yang pergi ke pulau Jawa untuk menghadiri haul beliau. 

Guru Bangil adalah salah satu keturunan Syekh Arsyad Al-Banjari yang memilih tinggal di Pasuruan Jawa Timur. Dan beliau wafat di makamkan di Bangil Pasuruan.

Menurut cerita dari salah satu guru Pengajar di Pondok Pesantren Darussalam Martapura, Guru Bangil memiliki Guru yaitu Syaikh Ja’far Syaikhon/Habib Ja’far bin Syaikhon Assegaf Pasuruan. Beliau adalah seorang Wali Qutub nya Jawa pada zamannya. Suatu ketika beliau pernah berucap kepada Guru Bangil. “Di tanah Jawa, yang menahan (menjadi penyandang bala) ada 40 orang wali mastur, jika ingin menemui mereka, maka ziarahlah ke Ampel.” 

Lalu, pergilah KH Syarwani Abdan ke makam Sunan Ampel, sambil berjalan beliau melihat seseorang yang berjualan es, saat dilewati tiba tiba yang jualan es teriak. “Anaa wahid min arba’iin (aku salah satu dari yang empat puluh).” Berjalan terus Guru Bangil, tiba-tiba berjumpa dengan pedagang mainan lalu berteriak pedagang mainan tersebut
“Ana wahid min arba’in (Saya salah satu dari yang empat puluh).” Sampai seterusnya hingga yang ditemui beliau sampai 40 orang yang berpakaian biasa, tidak bersurban, tidak berselendang dan lain lain.

Inilah para Wali Allah Ta’ala. Masya Allah, yang namanya Waliyullah tidak dapat ditebak. Lalu, Guru PP Darussalam yang bercerita tersebut berucap,

لولا المستور لا خلق المشهور

“Jika tiada yang mastur (tersembunyi) pasti tidak ada yang masyhur.”

Wallahu a’lam bishowab.