Subscribe Us

header ads

Kisah Nabi Hizqil Hidupkan Ribuan Orang Mati


وَقَالَ وَكِيعُ بْنُ الْجَرَّاحِ فِي تَفْسِيرِهِ: حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ مَيْسَرَةَ بْنِ حَبِيبٍ النَّهْدِيِّ، عَنِ الْمِنْهَالِ بْنِ عَمْرٍو الْأَسَدِيِّ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ

Imam Waki' bin al-Jarroh dalam kitab tafsirnya berkata, "dari Sufyan dari Maisaroh bin Habib an-Nahdiy dari al-Minhal bin Amr al-Asdiy dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas, firman Allah:

 {أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ خَرَجُوا مِنْ دِيَارِهِمْ وَهُمْ أُلُوفٌ حَذَرَ الْمَوْتِ}

(Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang beribu-ribu jumlahnya pergi keluar dari rumah mereka karena takut mati.)

 قَالَ: كَانُوا أَرْبَعَةَ آلَافٍ خَرَجُوا فِرَارًا مِنَ الطَّاعُونِ قَالُوا: نَأْتِي أَرْضًا لَيْسَ بِهَا  مَوْتٌ حَتَّى إِذَا كَانُوا بِمَوْضِعِ كَذَا وَكَذَا قَالَ اللَّهُ لَهُمْ مُوتُوا فَمَاتُوا فَمَرَّ عَلَيْهِمْ نَبِيٌّ مِنَ الْأَنْبِيَاءِ فَدَعَا رَبَّهُ أَنْ يُحْيِيَهُمْ فَأَحْيَاهُمْ،

Ibnu Abbas berkata, "mereka berjumlah empat ribu orang yang keluar karena lari dari wabah tho'un dan mereka berkata, 'kita akan mendatangi Bumi yang tiada maut di sana.' ketika mereka sampai di tempat anu atau tempat anu, Allah berkata, 'matilah kalian.' maka mereka pun mati. Kemudian lewatlah seorang Nabi dari golong para Nabi Bani Isroil, lalu berdoa kepada Robb-Nya agar menghidupkn mereka kembali, kemudian mereka pun hidup kembali."

[ابن كثير ,تفسير ابن كثير ت سلامة ,1/661]

*

وَذَكَرَ غَيْرُ وَاحِدٍ مِنَ السَّلَفِ أَنَّ هَؤُلَاءِ الْقَوْمَ كَانُوا أَهْلَ بَلْدَةٍ فِي زَمَانِ بَنِي إِسْرَائِيلَ اسْتَوْخَمُوا أَرْضَهُمْ وَأَصَابَهُمْ بِهَا وَبَاءٌ شَدِيدٌ فَخَرَجُوا فِرَارًا مِنَ الْمَوْتِ إِلَى الْبَرِّيَّةِ،

Bukan hanya satu ulama salaf saja yang menyebutkan bahwa Kaum tersebut adalah penduduk satu Daerah pada zaman Bani Isroil yang membangun tempat tinggal di Daerahnya lalu terjangkitlah wabah yang sangat ganas di daerah tersebut, sehingga mereka keluar melarikan diri dari maut ke daratan lain.

 فَنَزَلُوا واديًا أفيح، فملأوا مَا بَيْنَ عُدْوَتَيْهِ فَأَرْسَلَ اللَّهُ إِلَيْهِمْ مَلَكَيْنِ أَحَدَهُمَا مِنْ أَسْفَلِ الْوَادِي وَالْآخَرَ مِنْ أَعْلَاهُ فَصَاحَا بِهِمْ صَيْحَةً وَاحِدَةً فَمَاتُوا عَنْ آخِرِهِمْ مَوْتَةَ رَجُلٍ وَاحِدٍ فَحِيزُوا إِلَى حَظَائِرَ وَبُنِي عَلَيْهِمْ جُدْرَانُ وَقُبُورٌ [وَفَنُوا]  وَتَمَزَّقُوا وَتَفَرَّقُوا.

Mereka akhirnya tinggal di sebuah lembah yang luas dan memenuhi dua sisi lembah itu. Kemudian Allah mengutus dua Malaikat pada mereka, satunya di bawah lembah dan satunya lagi di atas lembah, lalu keduanya memekik dengan sekali pekikkan, maka matilah seluruh penduduk tersebut seperti halnya seseorang mati. Lalu mereka ditempatkan di kandang-kandang dan dibangunkan tembok dan kuburan, mereka terkoyak-koyak dan terpisah-pisah.

 فَلَمَّا كَانَ بَعْدَ دَهْرٍ مَرّ بِهِمْ نَبِيٌّ مِنْ أَنْبِيَاءِ بَنِي إِسْرَائِيلَ يُقَالُ لَهُ: حِزْقِيلُ فَسَأَلَ اللَّهَ أَنْ يُحْيِيَهُمْ عَلَى يَدَيْهِ فَأَجَابَهُ إِلَى ذَلِكَ وَأَمَرَهُ أَنْ يَقُولَ: أَيَّتُهَا الْعِظَامُ الْبَالِيَةُ إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكِ أَنْ تَجْتَمِعِي فَاجْتَمَعَ عِظَامُ كُلِّ جَسَدٍ بَعْضُهَا إِلَى بَعْضٍ

Setelah satu tahun berlaku, lewatlah seorang Nabi dari kalangan para Nabi Bani Isroil yang disebut "Hizqil". Nabi Hizqil meminta agar Allah menghidupkan mereka kembali di hadapannya. Allah mengabulkn permohon Hizqil dan memerintahkan Hizqil untuk berkata, "Hai tulang-belulang hancur, Allah memerintahkan kalian untuk berkumpul." Tulang-tulang dari setiap jasad pun berkumpul dari satu bagian ke bagian yang lain.

ثُمَّ أَمَرَهُ فَنَادَى: أَيَّتُهَا الْعِظَامُ إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكِ بِأَنْ تَكْتَسِيَ لَحْمًا وَعَصَبًا وَجِلْدًا. فَكَانَ ذَلِكَ، وَهُوَ يُشَاهِدُهُ ثُمَّ أَمَرَهُ فَنَادَى: أَيَّتُهَا الْأَرْوَاحُ إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكِ أَنْ تَرْجِعَ كُلُّ رُوحٍ إِلَى الْجَسَدِ الَّذِي كَانَتْ تَعْمُرُهُ

Lalu Allah memerintahkan Hizqil untuk menyerukan, "hai tulang-belulang, sesungguhnya Allah memerintahkanmu untuk memakai daging, otot dan kulit." Maka, hal itu pun terjadi dan Hizqil menyaksikannya. Lalu Allah memerintahkannya lagi untuk menyerukan, "duhai para arwah, sesungguhnya Allah memerintahkanmu agar setiap ruh kembali ke jasad masing-masing yang dulu pernah hidup."

فَقَامُوا أَحْيَاءً يَنْظُرُونَ قَدْ أَحْيَاهُمُ اللَّهُ بَعْدَ رَقْدَتِهِمُ الطَّوِيلَةِ، وَهُمْ يَقُولُونَ: سُبْحَانَكَ [اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ]  لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ.

Maka mereka pun bangkit dan berpendapat bahwa Allah telah menghidupkan mereka setelah tidur nyenyak yang panjang. Lalu mereka berkata, "subhanakallohumma robbana wa bi hamdika laa ilaaha illa anta (Maha Suci Engkau, Ya Allah ya Rabb kami, dengan segala pujiMu, tiada Tuhan selain Engkau.).".

[ابن كثير ,تفسير ابن كثير ت سلامة ,1/661]