Subscribe Us

header ads

Sujud Tilawah




Sujud tilawah adalah sujud yang dilakukan ketika membaca atau mendengar ayat sajadah. Bagi yang mendengar dan membaca ayat sajadah tersebut disunatkan untuk melaksanakan sujud tilawah.

Bacaan ketika sujud tilawah adalah kalimat:

سَجَدَ وَجْهِيْ لِلَّذِيْ خَلَقَهُ وَ صَوَّرَهُ، وَ شَقَّ سَمْعَهُ وَ بَصَرَهُ، بِحَوْلِهِ وَ قُوَّتِهِ، فَتَبَارَكَ اللهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِيْنَ

Kesunahan melakukan sujud tilawah dalam salat ini berdasarkan hadis riwayat Imam Muslim:

(قوله: تتمة) أي في بيان سجود التلاوة. (قوله: تسن سجدة التلاوة إلخ) أي للاجماع على طلبها، ولخبر مسلم أنه (ص) قال: إذا قرأ ابن آدم السجدة فسجد اعتزل الشيطان يبكي ويقول: يا ويلتى، أمر ابن آدم بالسجود فله الجنة، وأمرت بالسجود فعصيت فلي النار.

“Jika anak Adam membaca ayat sajdah, lantas ia sujud maka setan akan menjauh darinya, menangis sambal berkata, “Oh, celakalah diriku. Anak Adam diperintahkan untuk sujud dan ia patuh sehingga berhak mendapatkan surga. Aku sendiri diperintahkan untuk sujud, namun aku menolak sehingga aku akan masuk neraka.”

 ولخبر ابن عمر رضي الله عنهما: أنه (ص) كان يقرأ علينا القرآن فإذا مر بالسجدة كبر وسجد وسجدنا معه رواه أبودواد والحاكم. 

Dan karena hadist Ibnu Umar radiyallahu anhuma: “Nabi shallalahu ‘alaihi wa sallam pernah membaca Al Qur’an yang di dalamnya terdapat ayat sajadah. Kemudian ketika itu beliau bertakbir dan sujud, kami pun ikut bersujud bersamanya".

وإنما لم تجب عندنا لانه (ص) تركها في سجدة والنجم. متفق عليه. 

Sujud tilawah menurut Syafi'iyah tidaklah wajib karena Nabi shallallahu alaihi wa sallam pernah meninggalkan ketika membaca surat Assajdah dan Annajm. 

وصح عن ابن عمر رضي الله عنهما التصريح بعدم وجوبها على المنبر، وهذا منه في هذا الموطن العظيم مع سكوت الصحابة دليل إجماعهم. 

(Diriwayatkan dari Rabi’ah At-Taimi, bahwasanya Umar bin Khatab  membaca ketika sholat di atas minbar Q.S An-Nahl, sampai jika datang ayat sajadah beliau turun maka ia bersujud dan bersujudlah manusia, sampai jika jum’at datang ia membacanya, dan sampai datang ayat sajadah, maka Umar berkata: “Wahai manusia, sesungguhnya kita melewati ayat sajadah, maka barangsiapa yang bersujud maka ia diberi pahala, dan barangsiapa yang tidak bersujud maka ia tidak berdosa. Dan umar tidak sujud.)

واعلم أن سجدات التلاوة أربع عشرة سجدة: سجدتان في الحج، وثلاث في المفصل في النجم والانشقاق واقرأ، والبقية في الاعراف والرعد والنحل والاسراء ومريم والفرقان والنمل وألم تنزيل وحم السجدة. 

Sujud tilawah dalam Al-Qur’an terdapat pada 14 ayat sujud: 
- Dua ayat sujud dalam surat al-Ḥajj ayat 18 dan ayat 77.
- Tiga sujud dalam surat an-Najm ayat 62, Insyiqaq ayat 21, al-A‘la ayat 19, 
- sedang sisanya di dalam surat al-A‘raf ayat 206, 
- ar-Ra‘du ayat 15, 
- an-Nahl ayat 49-50, 
- al-Isra’ ayat 107-109
- Maryam ayat 58, 
- al-Furqan ayat 60, 
- an-Naml ayat 25-26 dan 
- Alif Lam Mim Tanzil ayat 15 dan 
- Ḥa Miim Sajdah ayat 15.

Tempat-tempat sujud itu sudah diketahui kecuali pada empat tempat yang diperselisihkan:

Pertama sujud pada surat An-nahl maka yang paling ashah pada ayat:

ويفعلون ما يؤمرون

Perkataan Imam Mawardi pada ayat:

وهم لا يستكبرون

Adalah pendapat yang lemah.

Kedua, sujud pada surat An-naml maka yang paling ashah pada ayat:

الله لا إله إلا هو رب العرش العظيم

Ada yang mengatakan pada ayat:

ويعلم ما تخفون وما تعلنون

Ketiga, Sujud pada surat Ha mim fushilat maka yang paling ashah ada pada ayat:

وهم لا يسأمون

Tetapi ada yang mengatakan ada pada ayat:

إن كنتم إياه تعبدون

Ke-Empat, Sujud pada surat Al-insiqaq maka yang paling ashah ada pada ayat:

لا يسجدون

Tetapi ada yang mengatakan di akhir surat.

(I'anatu Thalibin 1/209)