Subscribe Us

header ads

CARA MENGOBATI WAS-WAS SAAT TAKBIRATUL IKHRAM|i'anatut thalibin


Berikut ini penjelasan tentang waswas yang tercela dan kisah dari Syekh Abu Bakar Syatha dalam I’anatut Thalibin.

٢- (قوله: في الوسواس المذموم) هو ناشئ من خبل في العقل أو جهل في الدين. 

Waswas (saat melakukan takbirotul ihrom) ditimbulkaan oleh penyakit akal atau ketidaktahuan dalam masalah agama.

فإن قلت هذا مناف لقول بعضهم أن الوسوسة لا تكون إلا للكاملين. قلت: لا منافاة، لان الاول محمول على من يسترسل في الوسواس حتى يكاد لا تتم له عبادة، والثاني محمول على من يجاهد الشيطان في وسوسته ليثاب الثواب الكامل.

Jika engkau katakan ini bertentangan dengan apa yang dikatakan sebagian dari ulama bahwa waswas hanya untuk orang yang imannya sempurna, Saya berkata: Tidak ada pertentangan, karena yang pertama dijalankan oleh orang yang menuruti pikirannya yang was-was sampai dia hampir tidak menyelesaikan ibadahnya. Yang kedua dilakukan oleh siapa pun yang bergumul dengan iblis di dalam was-wasnya untuk mendapatkan pahala yang lengkap.

قال جرير بن عبيدة العدوي: شكوت إلى العلاء بن زياد ما أجد في صدري من الوسوسة، فقال: إنما مثل ذلك البيت الذي تمر فيه اللصوص فإن كان فيه شئ عالجوه وإلا مضوا وتركوه. 

Jarir bin Ubaidah Al-Adawi mengadu pada Ala' bin Ziyad "saya tidak menemukan was-was didalam hati". Di jawab: “Perumpamaan sebuah rumah yang dilewati maling itu bila terdapat barang berharga di dalamnya, maka maling itu akan masuk. Jika tidak ada barang berharga, maka ia akan meninggalkan rumah tersebut.”

يعني أن القلب إذا اشتغل بذكر الله تعالى لا يبقى للشيطان عليه سبيل، ولكنه يكثر فيه الوسوسة وقت فتوره عن الذكر ليلهيه عن ذكر الله. فالعبد مبتلى بالشيطان على كل حال لا يفارقه ولكنه يخنس إذا ذكر الله تعالى. 

Artinya bahwa hati itu jika disibukan dengan dzikrullah maka tidak ada jalan bagi syetan untuk memasukinya. Tetapi syetan akan memperbanyak waswas ketika dia lelah (lengah) mengingat Allah sehingga mengalihkan perhatiannya dari mengingat Allah.
Maka seorang hamba itu akan selalu dicoba dengan setan dalam hal apapun, dia tidak akan melepaskannya, tapi syetan akan mati lemas (bersembunyi) jika hamba tersebut ingat Allah ta'ala.
.
قال قيس بن الحجاج: قال لي شيطاني: دخلت فيك وأنا مثل الجزور، وأنا اليوم مثل العصفور. فقلت: لم ذلك ؟ قال: لانك تذيبني بكتاب الله تعالى. 

Ada juga cerita dari Qais bin al-Hajjaj. “Setan pernah bilang padaku: 
“saat pertama datang mengganggumu, waktu itu saya serasa besar seperti unta. Tapi hari ini saya serasa kecil seperti burung emprit.” 
“Mengapa bisa begitu?” tanya Qais bin al-Hajjaj pada setan. 
“Anda mampu mengecilkan saya dengan (sering membaca) Alquran.”

وقال عثمان بن العاصي رضي الله عنه: يا رسول الله الشيطان حال بيني وبين صلاتي وقراءتي. فقال: ذلك شيطان يقال له خنزب، إذا أحسسته فتعوذ بالله منه واتفل على يسارك ثلاثا. قال: ففعلت ذلك فأذهبه الله عني. 

Utsman bin Abil-‘Ash pernah mengunjungi Nabi ﷺ lalu bertanya; “Wahai Rasulallah sesungguhnya setan telah menghalangi antara diriku dengan salatku dan bacaanku, ia telah membuatnya rancu atas diriku, maka Rasulallah ﷺ bersabda: “Itu setan, disebut dengan Khanzab/Khinzib, apabila engkau merasakannya maka berlindunglah kepada Allah darinya, dan berludahlah ke arah kirimu sebanyak tiga kali,” Utsman bin Abil-‘Ash berkata; “Maka aku pun melakukan hal itu, sehingga akhirnya Allah menghilangkannya dariku.“

فمن كثرت وسوسته في الصلاة فليستعذ بالله من الشيطان، ويقول: اللهم إني أعوذ بك من شيطان الوسوسة خنزب ثلاث مرات، فإن الله يذهبه. 

Maka barangsiapa yang banyak was-was ketika sholat maka berlindunglah kepada Allah, dan bacalah tiga kali doa: 

"Allahumma inni a'udzu bika minasyaithanil waswasati khinzib"

Maka Allah akan menghilangkannya. 

وكان الاستاذ أبو الحسن الشاذلي يعلم أصحابه ما يدفع الوسواس والخواطر الرديئة، فكان يقول لهم: من أحس بذلك فليضع يده اليمنى على صدره ويقول: سبحان الملك القدوس الخلاق الفعال، سبع مرات. ثم يقول: إن يشأ يذهبكم ويأت بخلق جديد وما ذلك على الله بعزيز. ويقول ذلك المصلي قبل الاحرام. 

 Ustadz Abul Hasan AsySyadzily mengajarkan suatu doa kepada paara sahabatnya untuk menangkal waswas. Ia berkata : barang siapa merasakan waswas (khususnya saat takbir) hendaklah ia menyimpan tangan kanannya di dada. Dan ucapkanlah doa ini sebanyak 7 kali :

سبحان الملك القدوس الخلاق الفعال

Kemudian mengucapkan :

: ان يشأ يذهبكم ويأت بخلق جديد وما ذالك على الله بعزيز

Lakukan hal tersebut sesaat sebelum memulai takbir.

وفي الخبر: إن للوضوء شيطانا يقال له الولهان، فاستعيذوا بالله منه، فإنه يأتي إلى المتوضئ فيقول له: ما أسبغت وضوءك، ما غسلت وجهك، ما مسحت رأسك، ويذكره بأشياء يكون فعلها. فمن نابه شئ من ذلك فليستعذ بالله من الولهان، فإن الله يصرفه عنه. 

"Wudlu' itu mempunyai setan, yang dinamai: Walhan. Maka ber- lindunglah dengan Allah Ta'ala daripadanya!". Walhan mendatangi orang yang sedang wudhu lalu berkata padanya: "Apa yang kamu lakukan dengan wudhumu, kamu tidak mencuci muka, tidak menyeka kepalamu" dan mengingatkan dengan semua yang telah dikerjakannya, maka barang siapa yang di ingatkan dengan sesuatu dari itu berlindunglah kepada Allah dari godaan walhan, karena Allah akan memalingkannya darinya. 

وقال بعض العلماء: يستحب قول لا إله إلا الله لمن ابتلي بالوسوسة في الوضوء والصلاة وشبههما، فإن الشيطان إذا سمع الذكر خنس - أي تأخر -. ويعيد لا إله إلا الله لانه رأس الذكر. 

Sebagian ulama berkata: sunah mengucapkan la ilaha illallah bagi orang yang terkena waswas saat wudhu dan shalat atau yang serupa keduanya, karena syaitan ketika mendengar dzikir akan mengecil, dan karena la ilaha illallah adalah puncak dzikir. 

وقال السيد الجليل أحمد بن الجوزي أبي الحواري: شكوت إلى أبي سليمان الداراني - رضي الله عنه - الوسوسة فقال: إذا أردت أن ينقطع عنك، فأي وقت أحسست فافرح، فإذا فرحت به انقطع عنك. فإنه ليس شئ أبغض إلى الشيطان من سرور المؤمن، فإذا اغتممت به زادك. 

Terkait waswas, Sayid Al-Jalil Ahmad bin al-Jauzi Abi Al-Hawari juga pernah curhat pada Abu Sulaiman al-Darani. “Sekiranya kamu merasa waswas itu datang, cobalah merasa bahagia. Jika kamu bahagia maka waswas akan hilang dengan sendirinya,” nasihat Abu Sulaiman al-Darani pada Sayid Ahmad. Hal ini karena kebahagian seorang mukmin itu merupakan sesuatu hal yang paling dibenci oleh setan. Ketika Anda merasa susah dan sedih, setan akan membuat Anda semakin waswas.

قال الشيخ محيي الدين النووي: وهذا ما قاله بعض العلماء أن الوسواس إنما يبتلى به من كمل إيمانه، فإن اللص لا يقصد بيتا خرابا. اه‍. بجيرمي بتصرف.
 
Selain itu, Imam an-Nawawi juga pernah berkata demikian, “Waswas itu hanya menimpa pada seseorang yang keimanannya sudah baik. Ini seumpama maling yang tak mungkin mencuri di rumah yang rusak.”

(I'anatut Thalibin 1/132)